Seru, Debat Jokowi dan Prabowo Soal Hubungan Internasional
Prabowo menambahkan diplomasi tidak hanya bisa dilakukan dengan senyum-senyum saja. Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan diplomasi hanya bisa dan harus tetap dengan kekuatan negara.
“Kita tidak kuat, dia senyum sama kita. Memang tugasnya diplomat dibayar untuk menjadi orang baik, tetapi dia hitung kekuatan kita Pak Jokowi,” ungkap Prabowo.
Nah, Prabowo lantas menegaskan bukan tidak percaya sama TNI. Menurut dia, harus jelas berapa kekuatan pertahanan yang dimiliki Indonesia untuk menghadapi ancaman dari luar.
“Kapal selam, berapa yang kita miliki, jenisnya berapa, kemampuannya berapa. Pesawat berapa? Kita negara seluas Eropa yang kita punya berapa?" tanya Prabowo.
"Kalau hanya senyum-senyum begitu-begitu saja, kalau ada armada asing masuk ke laut kita, apa yang kita bisa buat? Bukan saya tidak percaya TNI, saya ini lebih TNI daripada banyak TNI," tambahnya.
Jokowi merespons lagi. Dia sepakat dalam diplomasi luar negeri, yang pertama adalah menomorsatukan kepentingan nasional. Kedua, pentingnya perlindungan WNI di luar negeri. Ketiga, menjalin perdagangan dan kerja sama investasi dengan negara lain.
Prabowo kembali merespons. Dia menegaskan, dalam menjalin hubungan, setiap negara harus mempertahankan kepentingan nasionalnya.
"Inti masalahnya Pak Jokowi saya ini memang profesi saya bilang saya adalah pertahanan keamanan. Saya pelajari ilmu perang ribuan tahun, sejarah perang setelah saya pelajari," paparnya.
Prabowo menyatakan bukannya dia mau menyalahkan Jokowi. Hanya saja, dia berpendapat kekuatan pertahanan Indonesia sangat rapuh dan lemah. "Bukan salah bapak (Jokowi), (yang) salah (saya) tidak tahu," katanya.