Seruan Kebaikan di Pidato 'Game of Thrones' Presiden Jokowi
Oleh Mukhamad Misbakhun*jpnn.com - Presiden Joko Widodo benar-benar menjadi pusat perhatian pada pada pembukaan pleno Sidang Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. Dengan memasukkan kisah Game Of Thrones, Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan pesan tentang pentingnya mengakhiri ketidakpastian global dengan kebersamaan.
Saya menjadi saksi langsung pidato itu. Wajah-wajah kagum tampak di antara para delegasi dan peserta forum internasional itu.
Presiden Jokowi -sebagai orang Jawa- tentu punya filosofi hidup yang tinggi. Sedangkan Game Of Thrones adalah Mahabharata versi Barat.
Seperti kita ketahui bahwa isi cerita serial televisi Game Of Thrones adalah peperangan imajinatif yang didasarkan konflik kepentingan antarkekuatan besar yang saling mempertahankan arogansi kelompoknya sendiri. Terjadi peperangan besar yang merusak antarkelompok.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun. Foto: dokumen JPNN.Com
Sungguh, cara Presiden Jokowi menyampaikan pesan simbolis dalam forum sekelas Annual Meeting IMF & World Bank dengan menyisipkan kisah Game of Thrones memang membuat terkejut. Tapi di situlah justru Presiden Jokowi berhasil mengajak para peserta dan delegasi forum besar kelas internasional itu memikirkan secara serius ketidakpastian dunia, perang dagang, disrupsi teknologi, hingga ketidakadilan.
Perang dagang memang sedang terjadi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Di sisi lain ada ketidakseimbangan antara negara maju dengan negara berkembang, konflik kepentingan antara liberalisme di Barat dan pemerataan di Timur, hingga pertentangan antarperadaban.
Namun, saya melihat Presiden Jokowi justru mengajak semua kubu menyingkirkan egoisme sekaligus mengedepankan kebaikan demi menangkal keburukan yang akan datang. Ajakan untuk menyelamatkan peradaban dunia dengan mengalahkan kekuatan perusak.