Sesi Ke-3 G20 Baru Dibuka, Jokowi Kembali Ingatkan Pemimpin Negara soal Bahaya Perang
jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan kepada pemimpin negara G20 untuk menghentikan perang. Menurut dia, perang hanya akan menyengsarakan rakyat.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat sesi ketiga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (16/11).
"Stop the war. I repeat, stop the war. A lot is at stake. Banyak hal yang dipertaruhkan. Perang hanya akan menyengsarakan rakyat. Pemulihan ekonomi dunia tidak akan terjadi jika situasi tidak membaik. Sebagai pemimpin, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan situasi global yang kondusif bagi masa depan dunia," kata dia.
Jokowi juga mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global.
Menurutnya, ekonomi digital adalah kunci masa depan keuangan sebagai pilar ketahanan di masa pandemi, menyumbang 15,5 persen PDB global, dan membuka peluang masyarakat kecil menjadi bagian dari rantai pasok global.
"Sebagai Presiden G20, Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, dan, di bawah Presidensi Indonesia, digital economy working group sudah mulai berjalan. Tahun ini G20 juga mendorong pengembangan startup potensial melalui digital innovation network," ujar presiden.
Presiden menjelaskan ada tiga hal yang harus menjadi fokus. Pertama, kesetaraan akses digital. Menurutnya, 2,9 miliar penduduk dunia belum terhubung dengan internet, termasuk 73 persen penduduk negara kurang berkembang.
"Infrastruktur digital juga belum merata, 390 juta orang tinggal di wilayah tanpa internet nirkabel. Ketimpangan ini harus segera kita perbaiki. G20 harus dapat memobilisasi investasi untuk membangun infrastruktur digital yang terjangkau bagi semua," imbuhnya.