Setahun, 8 Pulau di Kepulauan Seribu Hilang
jpnn.com - JAKPUS – Delapan pulau di Kepulauan Seribu dikabarkan hilang selama setahun terakhir. Diduga, pulau-pulau itu menjadi korban pengerukan pasir yang merajalela di wilayah perairan Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Abraham Lunggana kemarin. Kader PPP itu menyatakan telah mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut kepada Sekdaprov Saefullah. Ternyata memang benar. Hanya, Saefullah tidak mampu menjelaskan secara detail penyebab lenyapnya delapan pulau tersebut. Bahkan, nama delapan pulau itu belum diketahui.
"Sampai saat ini, pemprov belum bisa menjelaskan kenapa aset itu hilang secara tiba-tiba dalam jangka waktu setahun,’’ katanya di DPRD DKI.
Lulung meminta pemprov segera menelusuri penyebab hilangnya delapan pulau tersebut. Setelah hasilnya diketahui, pemprov harus menjelaskan secara terbuka kepada publik. Ketua DPW PPP itu menduga, delapan pulau tersebut hilang karena beberapa faktor. Di antaranya, fenomena alam, pengerukan pasir ilegal, penjualan pulau secara ilegal, dan penambangan liar.
Sebagaimana diketahui, pemprov memang memiliki ratusan pulau di sisi utara Jakarta. Pada masa lalu, pulau-pulau tersebut berada di bawah pengelolaan Pemkot Jakarta Utara. Namun, pada 2003, Pemprov DKI mendirikan Pemkab Kepulauan Seribu. Sejak saat itu, pengelolaan pulau-pulau tersebut berada di bawah Pemkab Kepulauan Seribu. Berdasar data, ada 342 pulau di kawasan itu. Namun, hanya sebelas pulau yang dihuni. Sisanya dimanfaatkan untuk pulau wisata.
Sekdaprov Saefullah membenarkan adanya delapan pulau yang hilang di Kepulauan Seribu. Namun, dia belum mengetahui persis nama-nama pulau tersebut.
"Nanti kami mengobservasi dulu ke sana untuk memastikan,’’ ujarnya. Saefullah berjanji menanyakan masalah itu kepada Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifuddin.
Secara terpisah, Bupati Kepulauan Seribu Asep Syarifuddin membantah adanya delapan pulau yang hilang. Dia mengklaim, hanya dua pulau yang hilang. Namun, pihaknya tidak ingat nama dua pulau tersebut. Selain itu, dia membantah kabar tentang pengerukan pasir ilegal di Kepulauan Seribu. Alasannya, dua pulau tersebut hilang karena faktor alam, yakni abrasi atau terkikis air laut.