Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Setnov Akui Ada Uang e-KTP untuk Rapimnas Golkar 2012

Kamis, 22 Maret 2018 – 19:22 WIB
Setnov Akui Ada Uang e-KTP untuk Rapimnas Golkar 2012 - JPNN.COM
Setya Novanto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua DPR Setya Novanto yang kini menjadi terdakwa perkara korupsi e-KTP mengakui adanya aliran uang dari keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo untuk Rapat Pimpinan Nasional Partai (Rapimnas) Golkar 2012. Jumlah uang yang diduga terkait e-KTP untuk penyelenggaraan Rapimnas Golkar sebesar Rp 5 miliar.

Novanto mengungkapkan hal itu ketika menjawab pertanyaan majelis hakim pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3). Hakim bertanya ke Novanto soal materi pemeriksaan di KPK saat mantan ketua umum Golkar itu menjadi saksi bagi Irvanto, Rabu (21/3).

"Saudara semalam kan dikonfrontasi dengan Irvanto, ada tanya nggak, uang Rp 5 miliar itu dikasih ke siapa?" tanya majelis hakim ke Novanto yang duduk di kursi terdakwa.

Novanto mengatakan, saat menjalani pemeriksaan di KPK sempat melakukan hitung-hitungan di depan penyidik. “Saya baru ingat waktu itu dia (Irvanto, red) ada kontribusi di dalam Rapimnas Partai Golkar pada bulan Juni tahun 2012," jawabnya.

Mantan bendahara umum Partai Golkar itu menuturkan, pada saat rapimnas partainya pada 2012 ada kekurangan dana sebesar Rp 5 miliar. Dia memastikan kekurangan itu ditutup dengan uang e-KTP.

"Memang waktu itu ada kekurangan yang sisanya belum dibayar, terus disampaikan kepada saya,” tuturnya.

Novanto lantas teringat pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong. Akhirnya kekurangan itu ditutup. “Maka saya meyakinkan bahwa ini pasti dari uang e-KTP," ujar Novanto.

Novanto mengaku sudah mengembalikan uang itu ke KPK dengan duit pribadinya. Hal itu sebagai bentuk tanggung jawabnya atas tindakan Irvanto yang juga keponakannya.

Setya Novanto mengungkapkan, pada saat Rapimnas Partai Golkar 2012 ada kekurangan dana sebesar Rp 5 miliar. Dia memastikan kekurangan itu ditutup uang e-KTP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News