Shinta Utami Menebar Inspirasi dari Atas Kursi Roda
Shinta melakukan perjalanan bukan untuk bersenang-senang. Lewat perjalanannya, perempuan 32 tahun itu ingin membangun kesadaran masyarakat mengenai penyandang disabilitas.
Selain itu, Shinta ingin menumbuhkan kesadaran pemerintah untuk memperbanyak akses bagi penyandang disabilitas. Sebab, jumlahnya masih kurang memadai. "Fasilitas publik harus ada akses untuk disabilitas," ucapnya.
Sebelum memulai perjalanan, Shinta menyiapkan fisiknya. Dia melakukan latihan dengan berjalan menggunakan kursi roda sejauh lima hingga sepuluh kilometer. Pasalnya, Shinta menargetkan bisa menempuh jarak 27 kilometer per hari dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.
Pandangan negatif ditujukan kepada Shinta ketika memulai Journey of Dreams. Dia dituding melakukan perjalanan demi mendapatkan uang. Namun, Shinta berusaha untuk tidak memusingkan pandangan negatif tersebut.
"Orang berpandangan saya ngemis gaya baru. Pada saat saya latihan, ada yang kasih duit saya Rp 5 ribu, Rp 10 ribu," ucap perempuan kelahiran Riau itu.
Pengalaman tidak menyenangkan juga Shinta alami ketika semasa kecil. Kala itu, anak pertama dari empat bersaudara ini, sempat tidak diterima sekolah karena kondisi fisiknya. Pandangan miring masih dirasakan oleh Shinta ketika duduk di bangku kuliah hingga masuk dunia kerja.
"Saya pernah ngelamar kerja waktu tamat kuliah. Saya masuk kantor, semua orang kantor ngeliatin karena jalan saya. Ada yang terang-terangan 'Enggak bisa di sini karena kantornya masih pakai tangga'," tutur Shinta.
Meski dari luar terlihat tegar, Shinta mengaku, pernah berada dalam kondisi terpuruk. Kendati demikian, dia berusaha untuk bisa keluar dari kondisi itu.