Si Naga ke Kasta Kedua, RD: Saya tak Pernah Sesedih Ini
jpnn.com, JAKARTA - Mitra Kukar kalah 1-2 dari Persija Jakarta dalam laga akhir Liga 1 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Minggu (9/12).
Ruang ganti Mitra Kukar langsung mendadak hening. Semua penggawanya tertunduk lesu. Bahkan tak sedikit dari mereka yang menangis tersedu. Mulai 2019, tim kebanggaan masyarakat Kukar itu akan bermain di kompetisi kasta kedua.
Perjalanan Mitra Kukar musim ini memang sudah menunjukkan tanda-tanda turun kasta. Itu jika dilihat dari penampilan inkonsisten anak-anak Kota Raja sepanjang musim. Di laga tandang, skuat asuhan Rahmad Darmawan tersebut hanya mengumpulkan lima poin (satu kali menang, dua kali imbang).
Jumlah tersebut tidak mampu menambal jumlah poin yang terbuang di kandang sebanyak 12 poin (empat kali kalah).
Selain faktor tersebut, harus diakui rekrutmen pemain juga menjadi alasan lain mengapa Naga Mekes terdegradasi. Sejatinya, Mitra Kukar memiliki barisan pemain inti yang cukup mumpuni. Namun demikian, kualitas pemain inti dengan cadangan tak seimbang.
Walhasil, ketika satu atau dua pemain absen, pemain pelapis tak mampu menggantikan peran pemain inti dengan baik.
Kendati demikian, nasi sudah menjadi bubur. Mitra Kukar tetap akan bermain di Liga 2 musim depan. Yang harus ditekankan adalah tekad untuk kembali ke Liga 1 musim depan. Tidak ada yang mustahil. Semen Padang buktinya. Kabau Sirah terdegradasi musim lalu. Tapi musim depan mereka sudah kembali ke Liga 1.
“Sedih sekali rasanya, kami sudah berjuang mati-matian tapi tidak bisa memenangi pertandingan. Mohon maaf kepada semua pendukung tim, kami gagal mempertahankan tim ini di Liga 1,” ungkap Yoo Jae Hoon, kiper Mitra Kukar.