Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Si Patai, Robinhood Padang Kota (3/habis)

Sabtu, 05 November 2016 – 17:22 WIB
Si Patai, Robinhood Padang Kota (3/habis) - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: Koleksi Arsip Geheugen Belanda.

jpnn.com - SI PATAI. Nama "bandit" yang menempati klasemen papan atas daftar kepolisian pada awal abad 20 ini senantiasa hidup. Pemerintah Hindia Belanda mencap dia bukan sekadar penjahat biasa. Melainkan masuk golongan orang-orang yang merongrong kekuasaan.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Konferensi Partai Komunis Indonesia (PKI) di tengah-tengah pulau Jawa, 25 Desember 1925 menyepakati langkah yang teramat berani. Meladeni pemerintahan kolonial Belanda dengan pemberontakan. Tujuannya Indonesia merdeka. 

Baca: Pemberontakan Pertama PKI, Menuntut Indonesia Merdeka! 

Beberapa langkah penting yang dilakukan kaum komunis di Minangkabau adalah mendirikan organisasi bawah tanah. 

Sarekat Djin

Bulan puasa 1926. Orang-orang dari kalangan “dunia hitam” kota Padang menggelar serangkaian pertemuan rahasia. Mereka mendirikan organisasi bawah tanah. Namanya Sarekat Djin. 

Pembentukan organisasi bawah tanah tersebut merupakan “realisasi dari gagasan pembentukan DO (Double Organization) di Sumatera Barat berdasarkan instruksi dari CC PKI pada akhir Maret 1926,” tulis Mestika Zed dalam Pemberontakan Komunis Silungkang 1927, mengutip Kolonial Verslag 1927.

SI PATAI. Nama "bandit" yang menempati klasemen papan atas daftar kepolisian pada awal abad 20 ini senantiasa hidup. Pemerintah Hindia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close