Siapa Pun Saingannya, Ahok-Heru Tetap Unggul
jpnn.com - JAKARTA - Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono bakal terpilih menjadi pemimpin di DKI Jakarta, jika pemilihan gubernur DKI Jakarta dilaksanakan saat ini.
Paling tidak hal itu terlihat dari hasil survei yang dilaksanakan Manilka Research and Consulting, dengan melibatkan 400 responden pada 2-7 Juni lalu.
"Dalam survei kami mencoba memasangkan beberapa nama, untuk mengukur peluang penantang Ahok di pilkada DKI Jakarta. Hasil survei ketika Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya,red)-Sandiaga Uno (politikus Gerindra,red) dipasangkan, tingkat elektabilitas keterpilihan 31,8 persen. Sementara Ahok-Heru 41,5 persen," ujar Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra, Minggu (19/6) petang.
Demikian juga ketika Risma dipasangkan dengan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, tingkat elektabilitasnya mencapai 29,3 persen. Sementara Ahok-Heru kata Herzaky mencapai 43,3 persen.
"Jadi nama Risma penantang yang sangat serius. Karena kalau head to head dengan Ahok tingkat elektabilitasnya secara perorangan juga mencapai 34,3 persen. Sementara Ahok 49,5 persen. Masih di bawah 50 persen. Berarti pilkada akan berlangsung dua putaran," ujarnya.
Herzaky menyatakan Risma penantang yang paling serius, karena ketika nama-nama tokoh lain yang dipasangkan untuk "melawan" Ahok-Heru, selisihnya tetap di bawah.
Contohnya ketika Yusril Ihza Mahendra dipasangkan dengan Yusuf Mansur, tingkat elektabilitas keterpilihan hanya 27,3 persen. Sementara Ahok-Heru 48,8 persen.
Demikian juga saat Yusril dipasangkan dengan Sandiaga Uno, elektabilitasnya hanya 22 persen. Sementara Ahok-Heru mencapai 50 persen.