Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas
Sabtu, 01 Juni 2013 – 11:04 WIB
Dosen pascasarjana Uhamka itu juga mengingatkan keberadaan ICT dalam dunia pendidikan sebagai alat yang terus berkembang harus diwaspadai. Bahkan perlu kehati-hatian untuk memilih dan menggunakannya. Sebab pemahaman ICT yang salah saat ini membuat keterpurukan lebih jauh daripada bisa pakai ICT. "Solusinya adalah perwujudan standar nasional pendidikan secara konkret agar ketimpangan kualitas pendidik tidak semakin besar," tegasnya.
Sementara itu Asep Sapa"at, praktisi pendidikan dari Sekolah Guru Indonesia mengatakan, keberadaan teknologi bila dikaitkan dengan guru, maka teknologi mestinya bisa menjadi sumber belajar dan inspirasi mengajar, teknologi bisa dimanfaatkan untuk sharing lintas generasi antar sesama rekan guru.
"Teknologi juga bisa menjadi alat perjuangan untuk menyampaikan aspirasi dan kreasi guru agar dipahami publik," ujar Asep.
Menurut Asep, guru dan teknologi bisa digolongkan dalam dua generasi, ada guru yang masuk kategori Digital Immigrant, terutama guru tempo dulu yang lahir sebelum tahun 80-an. Kedua guru kategori Digital Native mereka yang lahir setelah tahun 80-an, mature dengan teknologi.