Sidang Kasus Red Notice: Irjen Napoleon Seret Nama Kabareskrim dan Azis Syamsuddin
"Itu juga menjadi pertanyaan saya. Kok bisa ada orang umum membawa seorang Brigjen Polisi untuk menemui saya, dan Brigjen ini mau," katanya.
Napoleon mengatakan, Tommy saat itu juga menjual nama Kabareskrim Polri Listyo. Bahkan, kehadirannya menghadap Napoleon sudah mendapat restu dari Akpol 1991 itu. Tommy, kata Napoleon, bahkan menawarkan diri untuk menelepon Listyo agar Napoleon percaya.
"Apa perlu telepon beliau? Saya bilang tidak usah," kata Napoleon menirukan tawaran Tommy saat itu.
Napoleon mengaku hal itu tidak perlu karena sebenarnya Listyo merupakan juniornya di Akpol. Lalu, Napoleon juga percaya begitu saja dengan Tommy lantaran sudah ada keberadaan Prasetijo. Prasetijo merupakan anak buah langsung Listyo di Bareskrim dan sama-sama Akpol 1991.
Dalam pertemuan itu, lanjut Napoleon, Tommy Sumardi juga bercerita banyak soal kedekatannya dengan Kabareskrim Listyo Sigit. Dari kesaksian Tommy itu, Napoleon merasa memang ada hubungan yang intim dengan Listyo.
"Beliau banyak menceritakan saya tentang kedekatannya dengan Kabareskrim," tambah dia.
"Saya yakin bahwa kalau seorang Brigjen Prasetijo Utomo dari Bareskrim dibawa ke ruangan saya, ini pasti ada benarnya," kata Napoleon.
Setelah menawarkan Kabareskrim, Napoleon juga semakin percaya ketika Tommy menghubungi Azis Syamsuddin. Lewat telepon selular Tommy, Napoleon pun berbicara dengan pimpinan DPR di komisi hukum itu.