Sikapi Isu Kudeta Demokrat, Simak Reaksi Petrus Selestinus, Pakai Kata Depresi
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus merespons isu kudeta di Demokrat sebagaimana disampaikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.
Untuk diketahui, AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dalam konferensi persnya tanggal 2 Februari 2021, menyatakan telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi, meminta klarifikasi dan konfirmasi tentang adanya dugaan keterlibatan pejabat di lingkaran Istana dalam gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
Petrus menyesalkan sikap Ketua Umum PD AHY, karena tidak pada tempatnya mengirim surat kepada Presiden Jokowi meminta klarifikasi dan konfirmasi tentang dugaan keterlibatan pejabat di lingkaran Istana dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokar.
“Sebab, Presiden dan pejabat lingkaran Istana bukan organ PD dan bukan organ Mahkamah Partai Politik di PD,” kata Petrus, Jumat (5/2/2021).
Menurut UU No. 2 Tahun 2011 Tentang Parpol maupun AD dan ART PD, bahwa Mahkamah Partai Politik merupakan organ Yudikatif Partai Politik yang menyelenggarakan kekuasaan Yudikatif Partai, dengan wewenang menyelesaikan perselisihan Partai Politik, menyangkut kepengurusan Partai Politik, yang putusannya bersifat final dan mengikat. Karena itu bukan wewenang seorang Ketua Umum Partai.
Klatifikasi Moeldoko
Merespons surat AHY dimaksud, Jenderan TNI (Purn) TNI Moeldoko, selaku pribadi telah memberikan tanggapan atas keterangan pers AHY, bahwa jangan membawa-bawa Presiden.
Moeddoko mengaku menerima beberapa tamu untuk berdikusi atau ngobrol. Karena itu, di meminta pemimpin jangan baperan, harus menjadi pemimpin yang kuat dan jangan mudah terobang ambing.