Silakan Kumpulkan Botol Plastik ya, Bisa Ditukar Sembako
jpnn.com, TANGSEL - Sampah plastik menjadi masalah di mana-mana, termasuk di Jakarta dan sekitarnya. Padahal, ada beberapa plastik yang dibutuhkan oleh perusahaan daur ulang, jenis PET (Polyethylene Terephthalate). Namun, seringkali plastik tersebut justru diabaikan dan menjadi sampah yang mengotori lingkungan.
Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan baku industri daur ulang plastik sebanyak 913 ribu ton dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 320 ribu ton dari negara lain.
Adapun kebutuhan nasional selama ini, Indonesia memerlukan bahan baku plastik untuk produksi sebanyak 7,2 juta ton per tahun.
Sebanyak 2,3 juta ton bahan baku berupa virgin plastik lokal disuplai oleh industri Petrokimia di dalam negeri seperti PT Lotte Chemical dan PT Chandra Asri Petrochemical.
"Karenanya kami luncurkan mobil edukasi pilah sampah plastik di kawasan waduk Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan. Mobil ini menerima sampah botol plastik yang bisa ditukarkan dengan sembako," kata Eni Saeni, Koordinator Komunitas Plastik untuk Kebaikan di Cirendeu, Tangsel, Minggu (1/12).
Dituturkannya, penukaran sembako sebenarnya hanya insentif untuk membangun kesadaran dan budaya masyarakat untuk memilah sampah plastik terutama sampah botol kemasan.
“Ini edukasi kepada masyarakat. Juga menyadarkan mereka jika sampah botol kemasan memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena ada demand yang kuat dari industri daur ulang plastik,” lanjutnya.
Komunitas ini pun berharap, produsen dapat berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan yang ditimbulkan akibat produk yang telah menjadi sampah. Salah satu caranya adalah dengan membangun demand terhadap sampah kemasan sehingga menumbuhkan pasar plastik bekas non botol seperti sachet dan plastik-plastik kemasan lain.