Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

SIMAK! Bahaya Alkohol Bagi Penderita Penyakit Hati Berlemak

Selasa, 26 September 2017 – 02:17 WIB
SIMAK! Bahaya Alkohol Bagi Penderita Penyakit Hati Berlemak - JPNN.COM
Minum Alkohol. ILUSTRASI. Foto: Laman Lifescript

jpnn.com - Peminum ringan sampai sedang mungkin memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah. Namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini tidak berlaku untuk orang-orang dengan penyakit hati berlemak.

Kebanyakan orang memiliki sedikit lemak di hati mereka, namun penyakit hati berlemak bisa didiagnosis bila lebih dari 5 persen hati mengandung lemak.

Jika kondisinya tidak terkait dengan kerusakan hati akibat minum berat, ini dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD) dan paling sering dikaitkan dengan obesitas dan kebiasaan makan tertentu.

Untuk studi saat ini, para peneliti meneliti data pada 5.115 orang dewasa berusia 18-30 tahun, mengikuti mereka selama 25 tahun untuk menilai kebiasaan minum mereka dan memeriksa bukti penyakit hati berlemak, penyakit jantung atau faktor risiko untuk masalah jantung.

"Penyakit jantung sebenarnya adalah penyebab utama kematian pada orang dengan penyakit hati berlemak nonalkohol sehingga penting untuk menyelidiki kemungkinan faktor diet dan gaya hidup yang bisa membantu mencegah komplikasi penyakit jantung," kata penulis utama studi, Dr. Lisa VanWagner, seperti dilansir laman Lifescript, Minggu (24/9).

"Kami gagal menemukan hubungan antara penggunaan alkohol moderat dan berbagai macam penyakit jantung dan risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah, kolesterol atau deposit kalsium di arteri jantung," jelas VanWagner.

Untuk mencari hubungan antara penggunaan alkohol dan penyakit jantung, para peneliti memusatkan perhatian pada 2.479 peserta yang berada dalam penelitian selama 25 tahun dan belum memiliki riwayat serangan jantung atau gagal jantung, kerusakan hati terkait alkohol atau masalah lainnya seperti terlalu gemuk agar sesuai dengan pemindai CT untuk pencitraan hati.

Dalam analisis akhir, 570 peserta atau 23 persen memiliki NAFLD, para peneliti melaporkan dalam Gastroenterologi.

Kebanyakan orang memiliki sedikit lemak di hati mereka, namun penyakit hati berlemak bisa didiagnosis bila lebih dari 5 persen hati mengandung lemak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News