Simak Cara Tepat Menyimpan Daging Kurban Saat IdulAdha
jpnn.com - Hari ini, Minggu (11/8) seluruh umat muslim di dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hampir dipastikan santapan untuk beberapa hari ke depan dipenuhi dengan sajian daging kurban, yang merupakan daging sapi maupun kambing. Karena itu, Anda perlu memperhatikan cara menyimpan daging kurban agar nutrisinya tetap terjaga.
Hal tersebut perlu dilakukan karena daging yang tidak disimpan dengan baik bisa menjadi sumber bakteri. Daging yang tercemar oleh bakteri, rentan mengakibatkan keracunan jika dikonsumsi, apalagi jika cara memasaknya juga tidak benar.
Cara menyimpan daging salah, daging cepat busuk
Faktanya, menyimpan daging dengan cara yang tidak tepat dapat mempercepat proses pembusukan. Hal ini membuat kualitas daging benar-benar menurun, Akibatnya bakteri penyebab penyakit seperti stafilokokus, salmonela, basilus, Clostridium, dan Escherichia coli mudah berkembang biak. Bisa dipastikan jika Anda mengonsumsi daging yang seperti ini, Anda akan mengalami keracunan makanan.
"Apabila daging hanya diletakkan dalam suhu ruangan, kuman dapat berkembang biak hingga dua kali lipat hanya dalam waktu 20 menit," ujar dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.
Menurutnya risiko tersebut bahkan bisa tetap terjadi meskipun daging yang sudah tidak layak dikonsumsi sudah diolah dengan cara yang benar. Oleh karena itu, menyimpan daging dengan cara yang tepat adalah hal yang perlu Anda perhatikan jika tak ingin mengalami keracunan makanan.
Tips menyimpan daging kurban
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum menyimpan daging kurban adalah mencucinya hingga bersih menggunakan air mengalir. Hal ini untuk menimimalkan paparan bakteri pada daging.
"Ketika akan mencuci daging kurban sebelum disimpan, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terlebih dahulu. Ini penting, karena bakteri di tangan dapat berpindah dan menetap di daging," kata dr. Karin.
"Gunakan piring, mangkuk, dan berbagai peralatan yang berbeda untuk daging mentah dan daging yang sudah matang. Hal ini diperlukan untuk menurunkan risiko penyebaran kuman," tambahnya.