Simak! Lima Hal yang Harus Diperhatikan dalam Full Day School
”Hanya, untuk sekolah lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus mempersiapkan SDM-nya lebih baik. Tujuannya, anak-anak full day di sekolah juga meaningfull. Jangan sampai mereka berada di sekolah lebih lama, tapi tidak berarti, kan sayang juga,” tuturnya.
SD Al Baitul Amien Jember adalah salah satu yang sukses menjalankan konsep full day. Kepala Sekolah Hizbullah Muhib menuturkan, total siswa di SD Al Baitul Amien 811 anak. Jumlah gurunya mencapai 71 orang.
Proses belajar anak-anak mulai kelas I SD berjalan sejak pukul 07.00 sampai 17.45. Setiap hari ada dua kali istirahat, yakni pukul 10.00 dan pukul 11.30. ’’Istirahat kedua dilanjutkan makan siang dan salat Duhur. Start kembali pukul 13.00,’’ katanya kemarin.
Kunci dalam menerapkan sistem full day bagi dia adalah menghadirkan sekolah yang menyenangkan. Kemudian, perpanjangan waktu itu digunakan untuk beribadah, membaca Alquran, dan mendapat pendidikan karakter. Kegiatan bisa di dalam sekolah atau di luar sekolah seperti di masjid.
Untuk bisa menghadirkan proses belajar yang menyenangkan itu, guru harus dibekali kemampuan yang lebih.
’’Setiap semester, guru-guru kami menjalani upgrading untuk meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar,’’ jelasnya. Kemahiran guru dalam bercerita, bermain, dan bernyanyi menjadi penunjang utama kesuksesan menjalankan full day.
Pakar pendidikan nasional Arief Rachman menyatakan, gagasan full day school yang dilontarkan Mendikbud sebenarnya bagus.
Saat ini sudah banyak sekolah yang menerapkannya. Para siswa pun pulang sore. Itu lebih baik daripada anak pulang siang, tapi tidak punya kegiatan di rumah. Orang tua pun masih bekerja.