Simak nih, Paparan Tim Pelaksanaan Pemindahan Ibu Kota Negara
jpnn.com, SOLO - Banyak aspek yang menjadi pertimbangan sehingga ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Ketua Tim Pelaksanaan Pemindahan Ibu Kota Negara Imron Bulkin menyebutkan, salah satunya adalah Jakarta yang sudah terlalu padat penduduknya.
"Salah satunya adalah karena pertumbuhan urbanisasi yang sangat tinggi di Jakarta, konsentrasi penduduk Indonesia terbesar ada di Jawa khususnya Jabodetabek," kata Imron pada Seminar Nasional Civil Week 2019 dengan tema "Mengkaji Perencanaan Infrastruktur Dalam Pemindahan Ibu Kota Baru Guna Terwujudnya Indonesia Sentris" di Kampus UNS Surakarta, Kamis (7/11).
Selain itu, pembangunan infrastruktur yang tidak merata untuk wilayah luar Jawa serta kondisi lingkungan yang makin buruk seperti polusi udara yang tinggi, keterbatasan suplai air baku, penurunan permukaan tanah, dan naiknya muka air laut.
"Selain itu, juga sebagai salah satu upaya merepresentasikan identitas Indonesia yang hijau. Konsepnya nanti adalah smart, green, beautiful, sustainable city. Kita akan bentuk forest city," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris PT Adhi Karya Parwanto Noegroho memberikan paparan dari segi perencanaan transportasi.
Prawanto mengatakan pemindahan ibu kota ini menjadi kesempatan Indonesia untuk mengkonsep ulang sistem transportasinya.
"Untuk mewujudkan smart city dan forest city dibutuhkan empat ring sistem transportasi yang dikembangkan. Ring pertama dan kedua merupakan transportasi di lingkup pusat pemerintahan dengan menggunakan LRT dan bus. Ring ketiga, yaitu transportasi yang menuju ke pusat pemerintahan dengan LRT/ART dan MRT. Ring ini juga mengkombinasikan underground dan at grade," katanya.