Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Simak! Penegasan Terbaru Jubir Yurianto Tentang Protokol Kesehatan

Jumat, 19 Juni 2020 – 02:25 WIB
Simak! Penegasan Terbaru Jubir Yurianto Tentang Protokol Kesehatan - JPNN.COM
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Foto: JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara (jubir) pemerintah pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan sakit itu merupakan pilihan tetapi untuk sehat menjadi kewajiban terhadap masyarakat yang masih belum mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Harus diyakini sakit itu pilihan, karena yang wajib itu sehat," kata Achmad Yurianto saat berbincang dengan ANTARA di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.

Menurut dia, karena jika ada yang memilih tidak mengikuti protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan ternyata menjadi sakit itu menjadi wajar karena tidak patuh. Tertular virus corona tipe baru bukan takdir, tetapi karena ada orang yang memilih cara hidup yang kemudian menyebabkan dia sakit.

"Dia milih enggak pakai masker, dia memilih enggak cuci tangan, dia memilih enggak jaga jarak. Karena seharusnya kita wajib pakai masker, wajib jaga jarak, wajib cuci tangan, karena kita menyadari kita wajib sehat," kata dokter yang akrab disapa Yuri itu.

Masyarakat, menurut dia, perlu menyadari jika tidak sehat maka hidup mereka menjadi tidak produktif. Dan bagi kepala keluarga tentu artinya tidak bisa menafkahi keluarganya yang seharusnya memang itu merupakan kewajiban.

“Oleh karena itu, mari kita pahami betul ini masalah bersama. Hanya kita yang bisa menyelesaikan masalah ini. Tidak sulit, patuhi protokol kesehatan,” ujar Yuri.

Dia mengatakan tidak bisa berandai-andai kapan pandemi COVID-19 bisa mereda di Indonesia, karena tidak bisa pula berharap semua rakyat Indonesia langsung patuh.

Menurut Yuri, pembelajaran dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bisa didapat, di mata masyarakat upaya itu masih dianggap sebagai alatnya pemerintah untuk mengendalikan masyarakat. Yang terjadi ketika tidak ada yang mengawasi tidak ada masyarakat justru sembunyi-sembunyi melanggar.

Jubir pemerintah pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kembali memberikan penegasan kepada masyarakat yang masih belum mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close