Singapura Kembalikan Rp 164 Miliar Duit Panas 1MDB
jpnn.com, SINGAPURA - Singapura menepati janjinya kepada Malaysia. Mereka mengembalikan dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang sebelumnya dibekukan. Belum semuanya. Baru sebesar SGD 15,3 juta atau setara Rp 164,7 miliar. Tapi, itu baru tahap pertama.
Keputusan tersebut disambut baik oleh Malaysia. ”Kami harap jutaan sisanya bisa segera kami dapatkan.” Demikian bunyi pernyataan tertulis firma hukum Tan, Rajah and Cheah, Senin (10/9).
Itu adalah firma yang mewakili pemerintah Malaysia di Singapura. Singapura dan Malaysia menyepakati pengembalian dana dan aset 1MDB pada 31 Mei lalu. Saat itu mereka juga setuju bekerja sama dalam penyelidikan skandal 1MDB. Termasuk kerja sama melacak aliran dana sampai mencari para saksi.
Keputusan Pengadilan Singapura yang diumumkan kemarin (10/9) tersebut hanyalah pembuka jalan. Nanti yang dicairkan Singapura adalah dana yang meliputi beberapa mata uang asing. Tapi, tidak ada keterangan lebih detail tentang jenis mata uang yang dimaksud.
Tan, Rajah and Cheah menambahkan, pengembalian akan memakan waktu. Pengembalian gelombang pertama itu memang hanya sebagian kecil dari keseluruhan aset yang dibekukan pemerintah Singapura. Baik milik 1MDB maupun unit perusahaannya, SRC International Bhd.
Reuters melansir setidaknya ada SGD 240 juta atau Rp 2,58 triliun dana dan properti yang dibekukan pemerintah Singapura. Itu berdasar paparan mereka pada 2016 lalu. Tidak diketahui jumlahnya bertambah atau tidak. Yang jelas, uang dari pemerintah Singapura tersebut bakal ditransfer ke rekening khusus pengembalian dana 1MDB di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengapresiasi keputusan Singapura tersebut. Dia berharap keputusan itu bisa diikuti negara-negara lain yang juga menahan dana 1MDB. Salah satunya, Amerika Serikat (AS).Washington menyatakan bahwa mereka mungkin akan mengikuti jejak Singapura.
Malaysia dan AS sudah melakukan pembicaraan untuk pengembalian aset-aset 1MDB yang dibekukan negeri Paman Sam itu. Juni lalu, Lim mengungkapkan bahwa pemerintah AS akan mengembalikan secepatnya. (sha/c25/hep)