Sisir Lokasi, Evakuasi Korban
jpnn.com, ATHENA - Dionysis Tsiroglou menyusuri jalanan Desa Mati, Attica, Yunani, kemarin (25/7). Dia dan sejumlah relawan lainnya melongok mobil-mobil yang terbakar satu per satu. Sebagian yang lain memeriksa rumah-rumah penduduk. Mereka mencari jenazah korban kebakaran yang mungkin belum terevakuasi.
’’Sejauh ini pencarian kami belum membuahkan hasil,’’ ujar Tsiroglou sebagaimana dilansir Reuters.
Pemerintah Yunani menerjunkan tim khusus untuk mencari para korban. Termasuk jenazah. Karena itu, tim khusus tidak hanya menyusuri permukiman penduduk, tapi juga pantai.
Saat kebakaran melanda Mati pada Senin malam (23/7), sebagian besar korban memang lari ke pantai. Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan berendam di pantai. Sebagian yang lain terjun ke laut dari tebing. Sebab, rumah mereka memang terletak di dekat tebing.
Warga yang panik tersebut berpikir bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari kepungan hawa panas akibat kebakaran adalah air. Dan, air terbanyak yang lokasinya dekat dengan mereka hanyalah laut.
Sejauh ini jumlah korban jiwa tercatat 80 orang. Menurut Wali Kota Rafina Evangelos Bournous, jumlah korban jiwa akan lebih dari seratus orang. Sama seperti Mati, sebagian wilayah Rafina juga berubah menjadi arang.
The Guardian melaporkan, selain korban tewas, ada sekitar 186 orang yang mengalami luka-luka. Sembilan di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif.
Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah penduduk yang dilaporkan hilang. Tim penyelamat memperkirakan ada 60–100 orang. Bisa jadi, mereka yang dilaporkan hilang itu termasuk dalam korban meninggal yang sudah dievakuasi. Mayoritas korban tewas dalam kondisi terpanggang hidup-hidup sehingga sulit dikenali.