Siswa Belajar dengan Atap Bolong
Minggu, 29 Januari 2012 – 02:28 WIB
Yoga sempat mempertanyakan model skala prioritas yang digunakan. Karena diketahui, SDN Banjarsari mendapat Daftar Skala Prioritas pertama, namun kenyataannya, sampai sekarang belum pernah terealisasi. "Sekolah Dasar satu-satunya di Banjarsari belum mendapatkan realisasi bantuan. Padahal DSP pertama, model seperti apa yang digunakan sehingga sekolah seperti ini belum tersentuh,"terang Yoga.
Pihak sekolah sudah mengajukan proposal bantuan kepada dinas terkait melalui UPK Ajibarang sejak tahun 2006. Namun, sampai sekarang belum terealisasi. Padahal, SDN Banjarsari menjadi Daftar Skala Prioritas (DSP) urutan pertama dari UPK AJibarang untuk mendapat bantuan perbaikan gedung. Di kecamatan Ajibarang ada 18 SD yang mengalami kerusakan ringan maupun berat. Namun hanya sekitar 4 SD yang baru mendapat bantuan.
"Sampai sekarang belum terealisasi. Bangunan SDN Banjarsari merupakan bangunan tahun 1961, 1982 sampai 1986. Dan memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Kami sudah mengajukan ke dinas terkait, tetapi masih nihil. Dan SDN Banjarsari menjadi DSP utama,"kata Kepala UPK Ajibarang, Heri Teguh Santoso. (gus/acd)