Siswi Pelaku dan Korban Kekerasan Seksual Harus Diterapi
Saat ditanya seperti apa pola terapi yang tepat terhadap korban maupun pelaku, menurut Maria dengan cara konseling atau terapi psikologi. Karena psikolog mempunyai keahlian dalam hal tersebut.
“Dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak, saya kira juga harus ada upaya dari masyarakat memberi perlindungan kepada anak-anak dengan lingkungan yang aman, terbebas dari pornografi," ujarnya.
Artinya, masyarakat menurut Maria, harus sadar bahwa setiap tindakan mereka, akan ditiru anak-anak. Karena anak biasanya menirukan apa yang dilihat.
"Jadi kembali kepada orangtua, penting menerapkan pengasuhan yang baik di rumah. Karena kasus ini kan sudah seperti fenomena gunung es,” katanya.
Sebelumnya, puluhan orangtua murid melakukan aksi unjukrasa di depan SD Negeri Percobaan Jl. Sei Petani, Kel. Merdeka A Kec Medan Baru, Selasa (14/10) kemarin.
Aksi dilakukan setelah terungkap adanya dugaan dua siswi kelas 4 SD tega menganiaya teman sekelasnya secara seksual, setelah terinspirasi adegan film porno.
Peristiwa diduga terjadi saat jam istirahat sekolah, awal Oktober lalu. Saat teman-temannya asyik bermain, Ta dan In malah sibuk menarik paksa Nab yang kala itu sedang bermain, ke dalam kamar mandi sekolah.
Setiba di kamar mandi, Ta dan In pun meminta tiga rekan lainnya masing-masing D, D dan C menjaga di depan pintu kamar mandi. Di hadapan ketiga temannya, Ta dan In melakukan kekerasan seksual dengan menggunakan gagang pembersih kamar mandi.(gir/jpnn)