Soal Ekspor Teh Hijau, Indonesia Punya Peluang Besar Menyingkirkan Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia berpeluang meningkatkan bobot ekspor teh hijau ke Maroko. Hal tersebut mengemuka pada Rapat Koordinasi Peningkatan Akses Pasar Teh Hijau Indonesia ke Maroko, Kamis (28/5) lalu.
Pihak Maroko telah menyatakan keinginannya manjajaki pasokan teh hijau dari Indonesia. Peluang ini terbuka menyusul berkurangnya pasokan teh hijau dari Tiongkok akibat pandemi Corona-19.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Junaedi mengatakan keinginan Maroko mencari pemasok teh hijau dari Indonesia merupakan peluang yang perlu dimanfaatkan di tengah menurunnya industri teh nasional dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini dapat dijadikan momentum kebangkitan teh nasional,” ujarnya.
Menurut Dedi, Indonesia memiliki kapasitas produksi teh yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Tercatat produksi teh Indonesia tahun 2019 sebesar 137,8 ribu ton pada areal 108,75 hektare dengan produktivitas rata-rata mencapai 1,6 ton/hektare per tahun.
Meski demikian, lanjut Dedi, kapasitas industri pengolahan teh hijau Indonesia masih terbatas.
Untuk itu, lanjut Dedi, diperlukan strategi berupa konsolidasi industri teh nasional dengan membangun Indonesian Green Tea Incorporation.