Soal Penyadapan, Telkomsel dan Indosat Harus Loyal ke Negara
jpnn.com - JAKARTA - Dugaan penyadapan pihak asing melalui dua operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yakni Telkomsel dan Indosat masih diinvestigasi. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman pun berharap kedua perusahaan lokal tersebut bisa berpihak kepada negara.
"Kita belum mendapatkan hasilnya, belum bisa diumumkan. Tentu keberpihakan Indosat dan Telkomsel itu terhadap NKRI menjadi prioritas," kata Marciano di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Marciano menuturkan, investigasi dugaan penyadapan itu masih didalami. Ia belum bisa memastikan bukti keterlibatan Telkomsel dan Indosat dalam aksi penyadapan yang diduga dilakukan pihak intelijen Australia dan Amerika Serikat.
Untuk antisipasi penyadapan ke depannya, Marciano berharap agar peran Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dan lembaga terkait bisa dioptimalkan. Selain itu teknologi alat komunikasi di lingkungan lembaga negara juga harus terus diperbaharui.
"Kita harus selalu menggunakan alat teknologi yang tidak tertinggal zamannya dalam menjaga arus informasi masuk dan keluar," paparnya.
Lebih lanjut, Marciano menuturkan, praktik penyadapan oleh negara tetangga adalah tindakan tak bersahabat dalam konteks pergaulan dunia. Untuk itu BIN akan berkoordinasi dengan badan intelijen Amerika dan Australia untuk menegaskan kode etik tersebut.
"Saya akan lakukan langkah koordinasi dengan mitra kami, baik Amerika dan Australia untuk ke depan harus menjaga kode etik," tandasnya.
Seperti dilaporkan oleh New York Times dan Canberra Times beberapa waktu lalu, jutaan pelanggan PT Telkomsel menjadi target penyadapan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) dan Direktorat Intelijen Australia.