Soal Video Adhisty Zara, Pemerhati Perlindungan Anak Komentar Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati perlindungan anak Reza Indragiri Amriel ikut memberi pandangan terkait viralnya video mesra aktris Adhisty Zara dan Zaki Pohan.
Namun, Reza tidak mengomentari video yang hingga kini masih perbincangan, tetapi lebih menyoroti peran pemerintah beserta program kementerian terkait dalam memberikan pembinaan terhadap perilaku anak dan remaja masa kini.
Konsultan di Lentera Anak Foundation ini, jusru membandingkan tajuk program Kemenpora yaitu Pembinaan Kepemimpinan Pemuda dalam Perkawinan dan Keluarga, dengan kampanye Cegah Perkawinan Anak (CPA) yang menjadi primadona Kementerian PPPA.
"Tempo-tempo ada pandangan bahwa gencarnya CPA belum diimbangi dengan cegah ekstramarital seksual (hubungan tanpa kawin) anak. Padahal, kuat dugaan saya, setinggi-tingginya jumlah perkawinan anak, tetap jauh lebih tinggi jumlah seksual tanpa kawin di kalangan anak-anak," ucap Reza dikonfirmasi jpnn.com, Kamis (20/8).
Berpijak pada asumsi sedemikian rupa, lanjutnya, program Kemenpora terasa sangat membumi. Dia bahkan meyakini jika Kemenpora tidak sedang mendorong anak dan remaja untuk selekasnya menikah. Sebab, Kemenpora tentu berdisiplin dengan revisi UU 1/1974.
"Tetapi bagi anak-anak dan remaja yang -dengan motif apa pun- harus menikah, justru terlalu berjarak ketika negara tetap terpaku pada bahasa larangan Cegah Perkawinan Anak," jelasnya.
Maka dari itu, pengajar perlindungan anak di sejumlah diklat teknis ini memandang perlunya terobosan atau pembekalan, betapa pun dianggap kontroversial, terlebih bagi anak dan remaja yang memang berada dalam situasi harus-mau tak mau-menikah.
Dengan pemikiran tersebut, Reza yang juga pakar psikologi forensik ini menilai program Kemenpora secara strategis mengisi ruang kosong dalam isu perkawinan anak.