Social Healing, Yayasan Erick Thohir Sulap Pos Serbaguna Jadi Taman Bermain
"Sebelum dialih fungsikan sebagai balai warga induk, tanah diisi (tumbuhi) dengan alang-alang tinggi, jangan kan orang liat, lewat aja ga mau," sebut dia bahwa kondisi itu berlangsung puluhan tahun sejak 1996 lalu.
Di tahun 2017, lanjut Lukman, secara swadaya, warga membersihkan dan memindahkan balai warga yang ada sebelumnya, ke tempat sekarang ini.
Ia beralasan, dipindahkannya tempat itu untuk mencari titik tengah sehingga warga mempunyai rasa untuk saling memiliki.
"Kita pindahkan balai warga di lokasi 'netral', atau di titik tengah agar warga merasa memiliki dan menjaganya, baik warga yang muncul dari gang kanan, kiri maupun gang tengah, sehingga diberi nama balai warga induk," papar ketua RT yang telah menjabat selama 25 tahun ini.
Dia juga mengatakan, balai warga induk yang dibangun secara swadaya warga telah mengalami 3 kali perubahan dan perbaikan.
Pada awal pembangunannya, balai warga merupakan hasil tumpukan sampah yang kemudian ditimbun tanah, sebagai pondasi dasarnya.
"Ketika pondasi dasar sudah terbentuk, dan awalnya balai warga ini terbuat dari kayu, lalu bawahnya kita cor (semen), tapi atasnya masih kayu, dan yang terkahir, yang sekarang ini bantuan dari Yayasan Erick Thohir. Jadi total ada tiga kali perubahan," paparnya.
Salah seorang warga Teluk Ratal, Ayu (30) mengungkapkan, keberadaan balai warga induk di lingkungannya sangat membantu para ibu mengawasi putra putrinya, terlebih ketika sang suami sedang melaut.