Soetrisno Bachir: Gerakan Ekonomi Syariah Jangan Musiman
jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Ekonomi Syariah harus diimplementasikan dengan agenda yang jelas dan sistematis. Jangan hanya spodaris dan musiman.
Pasalnya, menurut Ketua Umum Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir, sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di dunia, Indonesia termasuk terlambat dalam mengambil manfaat dari keuangan syariah. Karenanya, gerakan ekonomi syariah harus digarap serius.
“Kita harus melakukan gerakan nasional yang sistematis dan konsisten untuk membangkitkan ekonomi syariah, jangan hanya bersifat musiman, apalagi ditumpangi kepentingan politik sesaat,” ujar ujar Soetrisno Bachir dalam Majelis Reboan di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (20/11) malam.
Dikatakan, sinergi antara masyarakat dan pemerintah juga harus secara serius ditingkatkan. Pemerintah pun dituntut untuk lebih pro aktif dalam menyinergikan langkah bersama masyarakat.
Walaupun sektor keuangan syariah di Indonesia tengah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, hal ini terjadi lebih karena inisiatif masyarakat. Pertumbuhan kelas menengah muslim lah yang menjadi faktor penggeraknya sehingga dapat tumbuh secara signifikan.
Soetrisno menilai dukungan pemerintah Indonesia masih tertinggal. “Pemerintah di negara lain sangat serius mendorong pertumbuhan ekonomi syariah, padahal populasi muslimnya tidak sebanyak di Indonesia,” imbuhnya.
Meski demikian, Soetrisno juga menyambut baik Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) yang dicanangkan oleh Presiden Yudhoyono pada hari Ahad (17/11) yang lalu.
Soetrisno juga mengingatkan agar pemerintah serius merumuskan cetak biru keuangan syariah Indonesia. “Cetak biru tersebut harus menjadi bagian penting dan menyatu dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Nasional,” tegasnya.