Sri Mulyani: Tak Bisa Buat Pegawai Sekaya Gayus
Rabu, 05 Mei 2010 – 16:30 WIB
"Ada orang-orang yang sekadar hidup, asal kaya, asal terkenal. Tidak peka, tidak melihat reputasi. Tidak menjaga kedisiplinan untuk diri sendiri, dan memalukan. Yang penting populer. Itu ada yang seperti itu, dan itu yang terjadi. Padahal kita harus hidup dengan nilai baik yang di-share, dan tidak memikirkan berkuasa sendiri. Harus hidup pada landasan kesamaan prinsip yang baik, bertanggungjawab, tenggang rasa dan berlandaskan hukum," bebernya lagi.
Secara tegas, Sri pun menyatakan bahwa dirinya bekerja bukan dengan tujuan untuk memperkaya diri maupun memperkaya karyawannya. "Karena rasa bangga pada diri sendiri tidak bisa dibeli, meski sekaya Gayus. Dan saya tidak bisa membuat karyawan bekerja untuk sekaya Gayus," tegasnya.
Setelah reformasi birokrasi, Sri mengatakan bahwa dirinya hanya ingin agar kementerian yang dipimpinnya saat ini dihormati secara sosial. "Jadi secara strata tidaklah terlalu miskin, namun juga tidak terlalu kaya. Kelas menengah, yang dilihat (oleh) masyarakat bisa menghidupi dirinya dan keluarga. Kita ingin dihormati karena tugas dan melaksanakan tanggungjawab dengan baik," katanya lagi. (afz/jpnn)