Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Srikandi TNI AL Ini, Manusia Ikan yang Belum Tersaingi

Jumat, 17 April 2015 – 16:02 WIB
Srikandi TNI AL Ini, Manusia Ikan yang Belum Tersaingi - JPNN.COM
Sersan Mayor Susmarlini (kiri) dan Kapten Laut Rasnah, dua srikandi TNI-AL yang berprestasi di kesatuan masing-masing. Foto: Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos

Jika Rasnah diapresiasi sebagai perenang laut yang belum tertandingi, penerjun payung Kowal pertama masih dipegang Kapten Laut Titin Sudarsih. Kepala Urusan Redaksi Sekretariat Umum Mabes TNI-AL itu masih hebat di udara meski usianya sudah menjelang 49 tahun.

Prajurit perempuan kelahiran Magetan, 1 Agustus 1966, tersebut merupakan siswa pertama Kowal yang mengikuti kursus terjun payung bersama pasukan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) di Komando Latih Korps Marinir.

”Kesempatan itu datang setelah saya dua tahun masuk tentara pada 1989,” tutur Titin kemarin. Sejak 24 tahun silam hidupnya akrab dengan ketinggian, altimeter, dan parasut. Berbagai event ekshibisi dan kejuaraan terjun payung diikuti sampai olimpiade militer di Rio de Janeiro, Brasil, 2011. Dia tampil bersama empat penerjun wanita TNI lainnya. Yakni, seorang anggota Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) dari Kopassus TNI-AD dan tiga Wara (Wanita TNI Angkatan Udara).

Sebagai satu di antara dua penerjun dari Kowal yang masih aktif (satunya lagi penerjun Kowal Lettu Laut Boedi Setianingsih, pengasuh taruni AAL), Titin selalu menjadi andalan TNI-AL dalam setiap kegiatan.

Termasuk penerjunan menantang saat perhelatan Sail Raja Ampat, Agustus 2014. Angin kencang membuat pendaratan ke geladak KRI Surabaya yang berlayar di seberang plaza Pantai Waisai Torang Cinta terasa sport jantung.

”Tapi, alhamdulillah, hal tidak diinginkan (gagal mendarat tepat) tidak sampai terjadi,” ujar Kowal yang tinggal di Bogor itu.

Sering berlatih dan terjun bareng prajurit Yontaifib membuat Titin sering disangka Kowal di satuan elite. Tentara baret ungu itu merupakan salah satu pasukan khusus TNI-AL selain personel Satuan Komando Pasukan Katak dan Detasemen Jala Mangkara.

Hampir seluruh pengabdiannya dicurahkan sebagai penerjun. Selama itu pula dia telah mengantongi lebih dari 682 kali terjun. Satu di antara penerjunan tersebut sempat nyaris mengancam nyawanya. Sebab, payung utama gagal mengembang sempurna. Untung, dia bisa segera membuka parasut cadangan.

ENAM srikandi Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) dinilai mempunyai kemahiran di atas rata-rata, bahkan bila dibandingkan dengan prajurit pria. Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close