Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ssttt..Idrus Marham Plt Ketum Golkar, Yahya Zaini Plt Sekjen

Senin, 20 November 2017 – 09:43 WIB
Ssttt..Idrus Marham Plt Ketum Golkar, Yahya Zaini Plt Sekjen - JPNN.COM
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar bakal tergantikan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham, disebut-sebut akan didaulat sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umumnya.

Adalah politikus Partai Golkar, Indra Bambang Utoyo yang memberi bocoran soal rencana menjadikan Idrus Marham sebagai plt. Menurut dia, posisi strategis sebagai ketum dinilai harus segera digantikan. Apalagi Golkar hendak menghadapi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.

Informasi yang beredar di kalangan internal, sambung Indra, Idrus Marhan akan didaulat menjadi Plt Ketum Golkar. Sementara posisi sekjen yang ditinggal Idrus akan diberikan kepada Yahya Zaini. "Idrus Plt Ketum dan Plt Sekjen Yahya (Zaini, red)," ungkap Indra kepada Indopos, Minggu (19/11).

Walau demikian, Indra merasa perlu mengingatkan bahwa AD/ART Golkar tidak mengatur tentang penunjukan Plt secara tegas. Karenanya, dia minta agar penunjukan itu dilakukan dalam pleno, bukan main tunjuk dan angkat seenaknya sendiri. "Makanya kami ingatkan, partai jangan dikelola seperti perusahaan sendiri," tukasnya.

Indra menuturkan, Plt biasanya dilakukan saat sang ketum berhalangan. Misalnya sedang bertugas ke luar negeri. Tapi dalam kasus seperti ini, kata Indra, tidak bisa penunjukan Plt dibicarakan dengan bisik-bisik.

"Karena itu, saya usul bikin pleno saja. Masalah penting jangan dibicarakan bisik bisik, malah bikin curiga dan bisa terjadi perpecahan, padahal partai sedang begini (ketumnya ditahan, red)," kata Indra.

Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid mengatakan, kondisi Novanto telah dikategorikan berhalangan tetap sebagai ketua umum. Namun, untuk sementara dirinyalah yang mengambil alih seluruh tanggung jawab Novanto sebagai pucuk pimpinan.

"Sekarang DPP Partai Golkar dikendalikan oleh ketua harian, sekarang saya ketuanya. Jadi kan Novanto sakit secara fisik, maka saya ambil alih, saya yang mengendalikan organisasi," tegasnya saat dihubungi, Minggu (19/11).

Golkar akan menggelar rapat pleno Selasa besok. Salah satunya membahas status Setya Novanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close