Ssttt...Tata Chubby Bikin Wagub Djarot Pusing
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta kian waspada memantau indekos maupun apartemen yang dijadikan tempat prostitusi. Ini dilakukan menyusul adanya kasus pembunuhan terhadap Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby di indekosannya di kawasan Tebet, beberapa waktu lalu.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengungkap, untuk pengawasan indekos lebih mudah dilakukan. Ia mengeluhkan sulitnya mendeteksi prostitusi di apartemen.
"Kalau di apartemen sulit karena sifatnya lebih eklusif dan privat. Kontrol dari masyrakat hampir tidak ada," ujar Djarot di Jakarta, Minggu (26/4).
Karenanya, kata Djarot, Pemprov DKI sudah menyampaikan pada wali kota dan jajarannya di bawahnya agar menemui pengelola apartemen se-Jakarta. Selain itu, pengelola apartemen diminta serius mendata identitas setiap penghuninya.
Djarot mengakui tidak mudah pula bagi pihaknya untuk mendatangi kamar apartemen yang dicurigai sebagai tempat prostitusi sehingga dibutuhkan kerjasama dengan pengelola.
"Harus bisa karena itu masih kewenangan kami. Kalau enggak ya pengelolanya kami panggil. Kalau mereka mereka masih membangkang kami kasih tanda dan berikan sanksi," imbuh Djarot.
Selain prostitusi, menurut Djarot, pengawasan di rusun, rumah kos maupun apartemen penting untuk mencegah berkembangnya terorisme dan distribusi narkoba.
"Kalau hotel kan jelas kalau tamu masuk atau datang terdata. Kalau yang kayak gitu harus jelas terdata baik itu apartemen mewah, sangat mewah dan yang biasa saja," tandas Djarot. (flo/jpnn)