Stabilkan Harga di Pasar, Bulog Datangkan 10 Ton Bawang asal Tiongkok
Padahal, Sumsel merupakan salah satu pengkonsumsi bawang putih terbesar di Indonesia. Dimana bawang putih ini dipergunakan untuk bahan baku cuka pempek. "Ya, harusnya dapat kuota. Ini yang akan kami kejar di Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan," tegasnya.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Yos Rudiansyah, membenarkan harga sembako saat ini menunjukkan peningkatan. Hasil pantauan pihaknya di beberapa pasar, sembako yang merangkak naik adalah daging ayam, telur ayam, bawang putih, cabai merah. "Di luar komoditi itu masih stabil," katanya.
Dijelaskan Yos, hal yang paling penting dalam menjaga harga adalah memperhatikan distribusi dan pasokan, terutama pada saat ramadan dimana permintaan akan tinggi.
"Kalau inflasi untuk Mei baru keluar Juni ini. Namun diprediksi inflasi akan tetap tinggi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam sidak Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel dan Ditreskrimsus Polda Sumsel ke Pasar 16 Ilir, Selasa (30/5), didapati pasokan bawang putih dari Tiongkok berkurang.
Harga agen sudah di antara Rp40-45 ribu per kg untuk bawang Tiongkok. Sementara di pengecer, Rp60-70 ribu per kg. Jauh dari harga eceran tertinggi (HET) Rp38 ribu per kg.
Menurut salah satu agen bawang putih di Pasar 16 Ilir, Sonny Rafles, pasokan dari Tiongkok putus karena di sana masih musim tanam. Sebab panen sudah berlangsung bulan lalu. Untuk pasokan, terpaksa mereka harus mengambil dari Jabodetabek.
Berebut dengan pedagang lain di Indonesia, sehingga harga jadi sedikit mahal. Sedangkan bawang putih India, kurang diminati meski harganya lebih murah, Rp18 ribu per kg. (yun/air)