Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Stereo Alor

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 03 Oktober 2023 – 07:07 WIB
Stereo Alor - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA ke Jambi kemarin. Jadi saksi perkara seperti itu lagi. Di PTPN 6 di sana. Saya khawatir tidak cukup waktu untuk menulis. Saya ingat teman saya yang satu ini.

Setelah Covid-19 berlalu, orang seperti Adharta tidak bisa diam. Ia sudah memilih lagi bidang pengabdian berikutnya: menangani stunting.

Kemarin ia mulai rapat soal itu. Dengan para mantan aktivis –relawan Covid-19.

Baca Juga:

Anda masih ingat: Adharta adalah ketua relawan KILL Covid --singkatan dari Komunitas Indonesia Lawan Libas Covid-19. Anggotanya sampai 20.000 relawan. Di banyak kota.

Ia sendiri tiga kali kena Covid. Tiga kali masuk ICU. Masing-masing 10 hari. Pun sampai sekarang, masih terkena long Covid: pendengarannya masih terganggu. Telinganya tidak bisa stereo.

Sudah berobat ke mana-mana: termasuk ke Australia dan Singapura. Ia punya rumah di sana. Anak-cucunya ada yang tinggal di dua negara itu.

Baca Juga:

"Akhirnya saya harus pakai alat pembantu pendengaran. Tidak banyak menolong juga," katanya. "Memang dokter sudah mengatakan tidak bisa lagi dipulihkan," tambahnya.

Ia pebisnis sukses. Di bidang kapal. Tetapi saya baru tahu ayahnya ternyata pegawai Pelni. Itulah sebabnya Adharta lahir di kota yang saya belum pernah ke sana: Kalabahi. Di pulau Alor. Tetangga utara Dili, Timor Leste.

SAYA ke Jambi kemarin. Jadi saksi perkara seperti itu lagi. Di PTPN 6 di sana. Saya khawatir tidak cukup waktu untuk menulis. Saya ingat teman saya ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close