Stok Barang Ditambah 30 Persen
"Biasanya perusahaan swasta juga banyak yang buat pasar murah dalam program CSR (corporate social responsibility)," jelasnya.
Terpisah, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minumann Seluruh Indonesia (Gapmmi) membenarkan adanya penambahan stok yang telah dilakukan oleh produsen. Namun, menurut Ketua Umum Gapmmi Adhi Siswaja Lukman, hingga saat ini belum ada permintaan lebih dari pasar.
Hal ini dikarenakan, seluruh masyarakat tengah disibukkan oleh momen pemilihan presiden. "Kita banyak fokusnya ke pemilu. Mereka seperti lupa (sebentar lagi bulan puasa). Jadi gregetnya tidak tidak seperti tahun-tahun yang dimana permintaan itu meningkat tajam," ujar Lukman saat ditemui di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Jakarta, kemarin.
Kendati demikian, Lukman meyakini permintaan akan tetap mengalami peningkatan menjelang lebaran. Ia memperkirakan kenaikan sebesar 1,5-2 kali lipat dibanding bulan-bulan biasa. "Jika melihat dari tahun-tahun sebelumnya, ada lonjakan sebesar 1,5-2 kali lipat. Misalnya pada saat bulan biasa itu Rp 60 triliun, kalau dua kalinya berarti Rp 120 triliun," jelasnya.
Namun menurutnya, data pasti permintaan barang pada" bulan puasa dan lebaran tahun ini baru bisa dipastikan 2-3 minggu mendatang. "Belum kelihatan presentasenya, masih kita amati. Kalau permintaan produk biasanya merata, tapi yang manis-manis biasanya paling diminati," ungkapnya. (wir/mia)