Strategi BI Agar Indonesia Terhindar dari Resesi
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan strategi agar Indonesia terhindar dari resesi seperti yang dialami Singapura, mencermati pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang diprediksi minus 4,3 persen pada triwulan kedua 2020.
“Triwulan kedua itu puncak dari pandemi khususnya April dan Mei 2020, kita bersama mencegah wabah dengan PSBB,” katanya ketika mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis.
Adapun strategi itu sinergi kuat antara BI, pemerintah, otoritas terkait dan dunia usaha di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan ketika membuka sektor ekonomi agar tetap produktif tapi tetap aman.
Strategi kedua, kata dia, mempercepat realisasi anggaran untuk mendorong pemulihan ekonomi yang merupakan salah satu fokus pemerintah.
“Di sinilah sinergi, ekspansi moneter BI dan akselerasi stimulus fiskal pemerintah itu diperkuat,” katanya.
Caranya, lanjut dia, dengan pembelian surat berharga negara (SBN) dari pasar perdana baik melalui mekanisme pasar atau secara langsung (private placement) dan pendanaan APBN oleh BI.
Bank sentral ini hingga 14 Juli 2020 sudah membeli SBN di pasar perdana mencapai Rp36,69 triliun melalui skema lelang utama, greenshoe option dan private placement.
BI, kata dia, melakukan pendanaan untuk public goods sebesar Rp396 triliun.