Strategi UMKM Hadapi Kenaikan Harga Telur
Kamis, 04 Oktober 2018 – 21:43 WIB
Pedagang martabak di kawasan Jalan Kapasari juga menerapkan langkah untuk meminimalkan kerugian. Mereka menghapus harga martabak yang paling murah. Biasanya ada yang Rp 10.000. Namun, kini yang paling murah Rp 15.000. ''Kalau bertahan terus, kita yang rugi. Nggak bisa ngimbangi lagi,'' papar Budiono, salah satu pedagang.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Surabaya Dendy R. Sutrisno mengatakan, seharusnya pelaku UMKM memiliki hubungan langsung dengan pemasok atau peternak. Jadi, mereka memiliki kepastian harga dan produksi. Hal itu membuat rantai distribusi lebih efisien. ''Kalau ada kepastian, otomatis peternak juga bisa memprediksi kebutuhannya," ujarnya. (gal/c15/dio)