Stroke Pendarahan Makin Ngetren
Rabu, 29 Oktober 2014 – 22:41 WIB
Pada kasus Gayatri Wailissa, Asra menduga gadis genius itu mengalami stroke pendarahan. Namun, untuk memastikan jenisnya, apakah aneurisma atau AVM, diperlukan proses diagnostik lebih lanjut. Asra pernah menangani pasien AVM paling muda berusia 13 tahun. Yang membuat kasus itu memprihatinkan adalah aneurisma dan AVM tidak mempunyai gejala yang khas. Sakit kepala yang sering dikeluhkan juga tidak khas. Banyak penderitanya yang datang dalam keadaan terlambat, pembuluh darah sudah pecah hingga pasien sudah koma.
Karena itu, Asra sangat menyarankan deteksi dini. Khususnya bagi yang orang tuanya pernah mengalami stroke atau ada keluarga yang mempunyai kelainan pembuluh darah. Usia 18 tahun ke atas sudah bisa mendeteksi dini dengan menggunakan MRI tanpa kontras. Bila diketahui ada kelainan pembuluh darah, bisa dilakukan penyembuhan dengan teknik minimally invasive surgery atau teknik kateterisasi otak.
Sejauh ini, yang bisa dilakukan untuk mencegah stroke perdarahan adalah meminimalkan faktor risiko. Salah satunya hipertensi. Yang sudah hipertensi mesti menyadari pentingnya konsistensi minum obat. ''Dosis obat yang tepat penting untuk efektivitas penyembuhan,'' ucap dokter yang pernah menjalani pendidikan di Brain & Stroke Center Aizawa Hospital Jepang tersebut. (ina/c7/ayi)