Sttt..., Ahok Curhat Soal Relokasi Warga Kampung Pulo pada Calon Tamu Allah
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hadir dalam acara pelepasan calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Jakarta Pondok Gede 1436 Hijriah. Pria yang akrab disapa Ahok itu sempat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan calon tamu Allah tersebut, Ahok sempat menceritakan mengenai kesulitan relokasi warga Kampung Pulo, Jakarta Timur. Bahkan, ia mengaku menerima isu negatif di Kampung Pulo.
"Dari laporan intel, saya mau menghancurkan makam keramat di sana. Enggak mungkin itu, bapak-bapak dan ibu-ibu. Itu isu yang mengada-ngada," kata Ahok di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8).
Karenanya, mantan Bupati Belitung Timur itu meminta doa khusus dari para calon jamaah haji supaya mendoakan ketentraman Jakarta.
Ahok menyatakan, demi merelokasi warga Kampung Pulo, ia bersama Joko Widodo yang kala itu mejabat Gubernur DKI Jakarta mengorbankan Kantor Suku Dinas Teknis Jakarta Timur untuk bangun Rusun Jatinegara Barat. Rusun itu diperuntukkan bagi warga Kampung Pulo yang direlokasi.
Ahok menyatakan, warga tidak perlu membayar sewa unit rusun. Warga hanya membayar retribusi pemeliharaan lingkungan dan kebersihan sekitar Rp 10 ribu per hari.
"Kalau bapak ibu lihat berita di televisi, penggusuran warga Kampung Pulo oleh Pemprov DKI. Itu bukan penggusuran, tapi kami sudah negosiasi sebelumnya dengan warga Kampung Pulo dan kami sudah menyiapkan rusun untuk mereka," sambungnya.
Ahok menyatakan, jika warga Kampung Pulo tidak bisa membayar retribusi Rp 10 ribu per hari, mereka akan dikirim ke Panti Sosial dan diberi makan senilai Rp 28 ribu per kali makan.