Sttt...Di Istana, Ternyata Masih Ada yang Rindu SBY
"Boro-boro beliau bisa nyapa pekerja. Wong, semua disuruh enggak kelihatan kalau ada beliau. Contoh, petugas taman, mereka bisa disuruh meninggalkan semua alat dan pekerjaan mereka kalau Jokowi mau lewat. Paspampres langsung sterilkan, " kata orang tersebut sambil tersenyum.
Dia merasa miris karena selama ini yang ia tahu, Jokowi selalu duluan yang menghampiri orang-orang.
"Kami enggak minta disamperin, enggak. Mbok disapa aja udah senang. Siapa yang ndak senang disapa Pak Jokowi. Kayak di TV tuh lho," kata dia.
Ini, kata dia, beda dengan SBY. Meski berasal dari kalangan tentara, ujarnya, pengawalan terhadap SBY justru tidak seketat Jokowi. SBY juga sesekali menyapa pekerja yang kebetulan bertemu dengannya saat berpapasan.
"Lucu juga, zaman Pak SBY, biar pun tentara, pengawalan dalam istana dikit. Beliau datang, memang disterilkan, tapi bukan orang melainkan alat-alat. Kalau saya lihat, dulu alat-alat pekerja taman itu jangan sampai tercecer saat SBY lewat. Mereka boleh tetap di situ. Biasanya, Pak SBY, bilang 'apa kabar, silakan lanjut kerja'. Pada bagian kami juga kalau papasan gitu tanyanya. Nah, kalau Pak Jokowi, alatnya enggak apa-apa ditinggal, tapi orang-orangnya disterilkan. Jangan sampai kelihatan," katanya sambil tertawa lagi.
Siapa yang tak senang, katanya, melihat seorang presiden menyapa para pekerja yang mengurus 'rumahnya' menjadi cantik setiap hari seperti yang dilakukan SBY. Pekerja ini tidak tahu alasan ada pengawalan yang begitu ketat pada Jokowi dalam istana. Di dalam rumahnya sendiri.
"Lah ini kan rumahnya sendiri, mosok takut, sampai pengawalan ketat. Kalau di TV senang lihatnya, kayaknya Pak Jokowi deket banget sama wong cilik, dijabat tangannya. Kami juga wong cilik yang kebetulan kerja istana, siapa yang ndak senang seandainya disapa presiden. Baru kali ini, saya lihat presiden jalan ada alat-alat selang dan pemotong rumput, segala macam geletakan di sekitar Istana karena pekerjanya steril. Kalau zaman Pak SBY justru alat-alat yang diminta disingkirkan biar gak salah kena beliau," tuturnya. Lagi-lagi dengan senyum miris.
Meski sikap Jokowi berbeda, para pekerja dalam istana toh berusaha memahami. Dia presiden, dia yang memiliki Istana tersebut. Lagi-lagi, ia mengatakan, para pekerja bukan benci Jokowi. Mereka termasuk yang memilih Jokowi saat pilpres lalu. Hanya, para pekerja sedikit terkesima dengan sikap Jokowi yang agak berbeda saat berada di istana.