Studi Terbaru Soal Melatih Otak Agar Mampu Melakukan Multi-Tasking
"Jika dua pola pola aktivasi, untuk tugas pertama dan tugas kedua, menjadi lebih terpisah, maka terlihat kita akan lebih baik dalam mengerjakan multi-tasking karena satu sama lain tidak saling menganggu," kata Profesor Dux .
"Kami menggunakan istilah ini 'membagi dan mengatasi' ... sehingga mereka yang memiliki representasi terpisah di wilayah-wilayah otak dapat melakukan banyak hal sekaligus secara lebih baik. Tapi hanya jika mereka melakukan latihan yang benar," tambahnya.
Namun, menurutnya masih tidak diketahui apakah pelatihan multi-tasking dapat meningkatkan kemampuan kita banyak hal secara umum lainnya. Pertanyaan ini masih menjadi rahasia besar, dan cukup mahal, karena industri pelatihan otak bernilai sekitar $5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.