Suami Istri jadi Caleg PDIP, Sama – sama Berpeluang Besar Lolos
“Selama menjabat kami bekerja tulus, berjuang untuk masyarakat,” terang Suastika. Selama masa kampanye, mereka juga lebih aktif turun ke masyarakat.
“Sebelumnya kampanye sering turun, saat kampanye lebih sering lagi,” jelas anggota Komisi III DPRD Karangasem itu.
Suastika menegaskan, sama-sama maju merebut kursi dewan bukan berarti haus jabatan. Selain karena memang ada niat, keduanya maju karena penugasan partai, yakni PDIP. Di mana, petahana menjadi prioritas sebagai caleg.
Selama menjabat, Suastika dan istrinya berusaha bekerja profesional. Misalnya dalam menyalurkan hibah maupun bansos. Tidak selalu konstituen Suastika menjadi prioritas mendapat bantuan yang difasilitasi Darmini. Begitu pula sebaliknya.
Pun demikian saat masa kampanye untuk merebut kursi DPRD periode 2019-2014, mereka bekerja secara profesional. Masing-masing membentuk tim dan relawan untuk meraup suara sebanyak-banyaknya.
Saat turun kampanye, seperti simakrama di masyarakat, Suastika menghindari bersama sang istri dalam satu tempat. Hal itu sengaja diatur untuk menghindari kesan haus jabatan bahwa keduanya jadi caleg, yang tidak menutup kemungkinan dijadikan black campaign oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan keduanya lolos.
BACA JUGA: Pasukan Brimob dari 11 Daerah Dikirim ke Jakarta, Pengin Tahu Jumlahnya?
Namun demikian, bukan berarti menyembunyikan status mereka adalah pasutri. Ketua PAC PDI Kecamatan Selat itu kembali menegaskan bahwa dalam setiap kampanye keduanya saling mempromosikan, khususnya di dapil IV yang merupakan dapilnya Suastika.