Subsektor Hortikultura Sangat Diminati Kaum Milenial
jpnn.com, BANDUNG - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertania Suwandi mengaku sangat optimis kalangan milenilal bakal meminati subsektor hortikultura. Hal itu dikarenakan, subsektor ini sangat mampu mendongkrak nilai ekonomi dan pendapatan petani, khususnya generasi muda.
“Ini bisa dicek, banyak petani muda yang terjun menggeluti usaha hortikultura bisa sedemikian sukses secara ekonomi. Tak hanya kaya raya dari segi kecukupan ekonomi dan mandiri, mereka juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat lainnya,” papar Suwandi di Bandung, Jumat (30/11)
Salah satu contohnya, kata dia, sejumlah pemuds di Tangerang dan Lembang Jawa Barat sudah bisa meraup untung ratusan juta rupiah per bulan.
Kemudian, transformasi yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dari STPP kini menjadi Polbangtan dimaksudkan untuk menciptakan generasi muda pertanian termasuk hortikultura berkelas dunia.
"Seluruh aktivitas usaha hortikultura mulai hulu hingga hilir sangat menantang untuk dikembangkan pemuda generasi milenial. Tak hanya itu, bisnis hilir tataniaga hingga ekspor hortikultura sangat menjanjikan," ujarnya.
Dia mengakui, untuk menggeluti subsektor hortikultura tak bisa denganmodal sedikit. “Contohnya melon, itu perlu modal hingga Rp 75 juta untuk satu hektare, tapi dalam waktu tiga bulan bisa menghasilkan Rp 115 juta. Walau memang beresiko cuaca, tapi menjanjikan,” terang dia..
Menurut Suwandi, selama ini petani hortikultura lebih maju dan berani investasi walaupun dengan risiko faktor alam dan musim. Bahkan mampu mengelola alam dengan adaptif dan ramah lingkungan sehingga usaha taninya bisa bertahan dan berkelanjutan.
"Besarnya risiko itu sudah terukur dan sebanding dengan besarnya potensi pendapatan yang diterima petani hortikultura," ujar dia. (cuy/jpnn)