Sudah 2 Hari Terakhir Ini Bu Megawati Minta Diputarkan Lagu-lagu Didi Kempot
PDIP: Selamat jalan, Seniman Rakyatjpnn.com, JAKARTA - Kabar sripah tentang kepergian penyanyi campursari Didi Kempot membuat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merasa berduka. PDIP merasa punya kedekatan dengan penyanyi yang belakangan dikenal dengan julukan Godfather of The Broken Heart itu.
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dirinya begitu menerima kabar tentang Didi Kempot meninggal dunia langsung melaporkannya kepada Megawati. “Ibu Megawati menyampaikan dukacita yang mendalam dan mendoakan almarhum semoga husnulkhatimah,” ujar Hasto melalui layanan pesan, Selasa (5/5).
Hasto menuturkan, Presiden Kelima RI itu merupakan salah satu sosok yang mengagumi lagu campursari karya Didi Kempot. Menurut Hasto, penyanyi kelahiran 31 Desember 1966 itu sangat mencintai kebudayaan sendiri.
Didi Kempot juga berikhtiar total dalam memelopori musik campursari yang memadukan nada diatonik dan pentatonik. Oleh karena itu Didi Kempot menjadi penyanyi yang sangat dikenal di Suriname dan memperoleh julukan Bon Jovi from Java.
Entah firasat atau bukan, pada 21 April lalu Hasto diminta oleh Megawati untuk mengumpulkan seluruh lagu karya penyanyi bernama lahir Dionisius Prasetyo itu. Bu Mega, sambung Hasto, juga memintanya mendokumentasikan lagu-lagu yang dilantunkan penyanyi asal Solo itu saat pembukaan Rakernas I PDIP di JIExpo Kemayoran pada 10 Januari 2020.
“Ibu Megawati dua hari terakhir meminta diputarkan lagu-lagu Didi Kempot, termasuk yang dinyanyikan almarhum pada saat acara gotong royong kemanusiaan mengumpulkan dana sosial untuk membantu penanganan Covid-19 bekerja sama dengan salah satu stasiun TV nasional,” papar Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, Didi Kempot juga dikenal dekat dengan kalangan wong cilik nasionalis dan Soekarnois. Dalam pandangan Hasto, musisi putra seniman tradisional Ranto Edi Gudel itu mampu mengangkat tema kerakyatan, problematika, mimpi sekaligus harapan rakyat dalam bahasa sehari-hari.
“Alam batin Didi Kempot menyatu dengan suasana kebatinan rakyat. Selamat jalan, Seniman Rakyat Didi Kempot,” pungkas Hasto.(boy/jpnn)