Sudah Enam Bulan Penularan Corona di Indonesia Terus Naik, Apa yang Bisa Dilakukan?
Namun, di akhir pekan pada akhir Agustus lalu, kasus positif virus corona harian kembali memecahkan bahkan rekor angka kasus harian, di atas 3.000 orang per hari, yang artinya Indonesia belum sampai puncak wabah.
Ahli epidemiologi Dr Pandu Riono dari FKM UI mengatakan prediksi matematik epidemiologis memang belum tentu betul, tetapi dalam pertemuan rutin mingguan yang difasilitasi Kemenristek BRIN, tiga pemodeler dari FKMUI, ITB, dan BPPT bersepakat jika tren kasus COVID-19 di Indonesia meningkat terus sampai tahun depan.
Ia menambahkan kemungkinan puncak kasus COVID-19 baru akan tercapai pada awal semester pertama hingga pertengahan 2021, sementara tingkat penularan baru akan melandai pada akhir 2021 hingga 2022.
Ilmuwan dari ITB, Nuning Nuraini, yang terlibat dalam baik pemodelan awal dan pemodelan yang disebut oleh Pandu membenarkan hitungan tersebut berdasarkan tren angka kasus baru yang belakangan ini naik.
"Kami menghitung memakai data beberapa hari terakhir dengan angka kasus 2.000 sampai 3.000, berdasarkan itu diperkirakan puncaknya baru akan terjadi akhir tahun ini," kata Nuning.
"Kalau ini [kenaikan angka kasus] terjadi terus-menerus, [puncak kurvanya] akan tergeser lagi ke kanan [sehingga perkiraan puncak wabah akan lebih lama lagi dari sekarang] secara natural."
Alasan penularan belum turun
Menurut epidemiolog dari Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo penyebab belum meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia adalah persepsi risiko yang sangat rendah dari pemerintah dan masyarakat.