Sudah Enam Bulan Penularan Corona di Indonesia Terus Naik, Apa yang Bisa Dilakukan?
"Nyatanya, banyak kebijakan dan tindakan yang kontradiktif dengan prinsip-prinsip pemutusan rantai penularan COVID-19 itu sendiri," kata Windhu.
"Sekarang kebijakannya lucu, Satgas pusat malah membolehkan pembukaan gedung bioskop, kemudian konser, sekolah mau dibuka, dan orang bebas keluar-masuk daerah epicentrum di tengah pandemi ini," tambahnya.
- Baca juga: Pembukaan bioskop: bahagia bikin sehat atau justru jadi bahagia karena sehat?
Sebaliknya, menurut Windhu, tidak ada kebijakan yang mendukung pembatasan pergerakan, seperti misalnya bantuan untuk mereka yang harus bekerja dari rumah.
"Saya tidak tahu apakah pemerintah tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan tersebut, sehingga pergerakan sudah dibebaslepaskan," kata Windhu kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.
Sementara itu 37 persen penduduk Indonesia masih setia untuk tetap di rumah saja, padahal jumlah total kasus COVID-19 sudah mencapai 17.000, demikian data dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Di kalangan warga, banyak yang merasa frustasi melihat orang-orang yang kembali berkerumun di jalan-jalan, pusat perbelanjaan, kafe, berolahraga, bahkan sampai berlibur.
Martina Lestari, akrab disapa Riri, warga Jakarta pun untuk pertama kalinya mengutarakan kekhawatirannya di akun Instagram miliknya.