Suhardi Ajak Generasi Muda Lawan Terorisme
Suhardi mengungkapkan, dalam penanggulangan terorisme tidak cukup hanya penindakan. Tapi harus bisa menyentuh masalah dan variabelnya dari hulu sampai hilir.
Di hulu saja ada berbagai persoalan seperti kemiskikinan dan kurangnya pendidikan bagi anak-anak, terutama keluarga teroris.
Mereka jangan hanya diisi akhlaknya, tapi juga pengetahuan, sehingga tidak mudah terpapar paham radikal terorisme.
Selain terus merekrut duta damai dunia maya, lanjut Suhardi, BNPT juga membuat lomba film pendek. Hasilnya sejauh ini sangat luar biasa.
"Saya pikir usia muda seperti adik-adik ini harus terus digalakkan untuk ikut terlibat memerangi terorisme. Kalau tidak Indonesia bahaya. Makanya saya mengajak mari kita bombardir dunia maya dengan konten damai. Mudah-mudahan kita bisa menyelamatkan bangsa ini dan menjadi NKRI dari ancaman terorisme," pungkas Suhardi.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir berharap, para duta damai dan hasil yang telah dicapai akan lebih baik dari kakak-kakaknya tahun lalu.
Artinya, duta damai 2017 dituntut bisa lebih kreatif, produktif, dan jernih dalam menghadirkan konten-konten damai di dunia maya.
"Yang paling banyak bermasalah sekarang adalah dunia maya. Kita semua tahu permasalahan di dunia maya, juga bagaimana gencarnya dunia maya memengaruhi generasi muda sampai generasi tua, sehingga hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, malah terjadi," ungkap Abdul Rahman.