Suhendra Hadikuntono Bekerja dalam Sunyi
Perusahaan itu bergerak di bidang security, parking, fumigasi, plantation, furniture, dan PT Indo Cetta Prima, salah salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Pria santun kelahiran Medan 50 tahun lalu ini sengaja menghindari sorotan media massa dalam setiap aktivitasnya. Dia selalu bekerja dan berkarya dalam senyap. Namun, apa yang telah dilakukan untuk negeri ini membuat saya geleng-geleng kepala.
BACA JUGA: Komisioner KPSN Pimpin Tim ke VVIP ASEAN Championship 2019
Kisah keterlibatan Suhendra dalam kasus ini bermula saat dimintai tolong oleh sahabatnya Duta Besar Vietnam di Indonesia pada akhir 2013. Pemerintah Vietnam protes keras kepada Pemerintah Indonesia atas ditahannya 90 warga negara Vietnam di Kepulauan Anambas yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.
Protes keras dari Vietnam bukan karena untuk membela warganya yang melakukan pencurian ikan, melainkan ternyata 90 orang tersebut telah ditahan oleh otoritas keamanan Indonesia selama setahun tanpa proses hukum.
Selama setahun itu mereka diperlakukan tidak manusiawi. Mereka dipaksa kerja keras tanpa dikasih makan yang layak bahkan tanpa dibayar sepeser pun.
Kondisi mereka benar- benar mengenaskan. Bahkan ada yang sakit jiwa karenanya. Mereka benar-benar diperlakukan seperti budak.
Kejadian ini memicu gelombang protes di Vietnam. Bahkan konon ada demonstrasi besar-besaran di Vietnam sampai Kedutaan Besar RI di Vietnam dibakar massa.