Suhendra Hadikuntono Bekerja dalam Sunyi
Presiden membagi-bagikan sertifikat secara gratis kepada warga Langkat, dan tentu saja warga bahagia tiada tara mendapatkan sertifikat tanah gratis. Seperti biasa pula, Presiden Jokowi juga membagi-bagikan sepeda waktu itu.
Lalu, apa yang terjadi setelah Presiden Jokowi pulang ke Jakarta? Seluruh sertifikat tanah tersebut ditarik kembali oleh perangkat desa yang katanya atas perintah bupati Langkat.
Bagi warga yang mau mengambil sertifikat tersebut harus menebus dengan uang Rp 3 juta-Rp 5 juta. Hal ini tentu saja tak diketahui Jokowi.
Atas jeritan rakyat kecil itu, Suhendra yang dibantu tim kecilnya bergerilya ke beberapa desa, ke seluruh pelosok Kabupaten Langkat. Dia mengancam memidanakan aparat desa yang telah menyandera sertifikat yang merupakan hak rakyat tersebut.
Usaha dari Suhendra tentu saja mendapatkan perlawanan keras dari aparat desa dan kecamatan. Namun, singkat cerita berkat kegigihannya, akhirnya Suhendra berhasil menarik kembali ribuan sertifikat tanah tersebut dari aparat desa dan mengembalikan kepada rakyat.
Pada saat saya tanya, apa motivasi Suhendra sehingga melakukan hal itu? Jawabnya, "Saya hanya ingin menyelamatkan nama baik Pak Jokowi yang telah berniat baik, tetapi ‘digergaji’ oleh anak buahnya di level bawah," Makjleb!
Anda pasti sudah membaca berita 17 orang oknum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan mafia sepak bola ditangkap dan diproses hukum oleh Polri.
Namun, tahukah Anda bahwa Suhendra Hadikuntono yang merupakan Ketua KPSN (Komite Pembaharuan Sepakbola Nasional) yang menginisiasi pembongkaran kasus itu?