Sukabumi-Bogor Cukup 1,5 Jam
jpnn.com - SUKABUMI - Pascakunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan ke Stasiun Kereta Api Sukabumi, 6 Oktober lalu, yang menginstruksikan untuk segera dilakukan pembenahan KA Sukabumi, jajaran PT KAI bergerak cepat. Lokomotif dan gerbong KRD Bumi Geulis diganti yang baru.
Sementara saat ini petugas PT KAI Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung melakukan pengecekan prasarana jalur kereta Sukabumi-Cianjur yang rencananya akan dioperasikan Januari mendatang. Menurut pelaksana pengecekan, Widodo, ada beberapa kerusakan yang terjadi pada jalur tersebut.
Kerusakan itu diakibatkan karena jalur tersebut sudah terlalu lama tidak beroperasi, lebih dari lima tahun. "Masalahnya sih masalah klasik. Seperti lapuknya bantalan rel dan baut pengait yang hilang," ujarnya.
Junior Manager Inspektorat PT KAI Daop 2 Bandung, Sopiyan, mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap prasarana kereta tersebut. Hal itu dilakukan agar pengoperasian kereta jurusan Sukabumi-Cianjur bisa terealisasi sesuai target Dahlan Iskan.
"Meski jalur rel tersebut masih bisa dilalui troli mesin yang kami gunakan untuk menuju Stasiun Sukabumi ini. Tapi kami kami tetap akan memperbaikinya sehingga siap digunakan kereta," tutur Sopyan.
Sementara itu Kepala Stasiun Sukabumi, Heru Salam mengatakan untuk mempersiapkan fasilitas prasarana kereta Sukabumi-Bogor pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan serta perbaikan-perbaikan. Menurutnya terdapat beberapa prasarana perlintasan liar yang harus diperbaiki.
"Ada beberapa persimpangan kereta yang harus diperbaiki, diantaranya di daerah Rawuey, Cibatu, Cicantayan, Pondok Leungsir dan Pasir Sireum," jelas Heru.
Sementara itu, Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Sukendar Mulya, mengatakan pengaktifan kereta Sukabumi-Bogor yang diwacanakan 9 November mendatang rencananya akan menggunakan dua rangkaian KRD lokal yang dilengkapi AC, masing-masing terdiri dari satu lokomotif, satu K1, tiga K3, dan satu gerbong pembangkit. Rute ini akan menggunakan tarif non-PSO. Tiket untuk K3 akan dijual Rp 15.000, sedangkan K1 Rp 35.000.