Sukseskan Agenda Kebangsaan, TNI-Polri Rangkul Ulama Lampung
"Memang ada upaya sekelompok pihak yang ingin mempertentangkan Islam dengan Pancasila. Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Pancasila merupakan titik temu (kalimatun sawa). Pancasila itu islami," ujar KH. Ma'ruf.
Mengenai radikalisme, KH Ma’ruf menilai selama ini ada yang salah memahami makna jihad.
Segelintir kelompok memaknai jidah adalah perang. Padahal, dalam situasi damai, jihad adalah perbaikan seperti mencerdaskan anak bangsa dan menyejahterakan rakyat.
"Indonesia bukan darul harbi. Para ulama menyebut Indonesia sebagai darussalam. Jadi, jihad di Indonesia bukanlah perang dan saling membunuh. Ini harus diluruskan," tambah KH Ma’ruf.
Sementara itu, Ketua PWNU Lampung sekaligus Rektor UIN Raden Intan Lampung Muhammad Mukri menyambut baik pertemuan antara TNI, Polri dan ulama.
Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa siapa pun yang mencoba memecah belah bangsa pasti akan tumbang.
"Silaturahmi Panglima TNI, Polri dan ulama merupakan sinyal kuat bahwa soliditas merawat NKRI makin kukuh," kata Mukri.
Di sisi lain, Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan, pertemuan Panglima TNI, Polri, ulama dan masyarakat Lampung merupakan aksi nyata pemerintah dalam merangkul ulama dan masyarakat untuk memperkuat soliditas kebangsaan.